Selasa, 22 Februari 2011

MAKALAH METODOLOGI PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang.
Dengan adanya factor – factor yang mempengaruhi belajar dalam ilmu psikologi, kita dapat mengenal manusia,  baik yang terdapat dalam diri kita maupun yang terdapat dalam diri seseorang. oleh karena itu dengan hadirnya makalah yang kami susun ini diharpkan para pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang factor – factor yang mempengaruhi belajar dalam ilmu psikologi. agar bias diterapkan di dalam lingkungan.
  1. Rumusan Masalah.
1.      Factor – factor dalam diri individu
2.      Factor – factor lingkungan
3.      Prinsip – prinsip belajar
4.      Beberapa teori belajar
  1. Tujuan Pembelajaran.
Maksud adanya factor – factor yang mempengaruhi belajar dalam ilmu psikologi adalah untuk memberikan pengaruh yang positif di dalam mengembangkan penerapan dalam kehidupan sehari – hari.


BAB II
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENAGARUHI BELAJAR
            Usaha dankeberhasilan belajar dipengaruhi oleh  banyak faktor. fktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya atau lingkungannya
A.    Faktor - Faktor dalam Diri Individu.
Banyak factor yang ada dalam individu atau sipelajar yang mempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya. factor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniyah maupun rohaniyah dari individu.
Þ    Aspek jasmaniyah mencangkup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu.
 Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada yang bertahan belajar selama lima atau enam jam terus menerus, tetapi ada juga yang hanya tahan hanya satudua jam saja.kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indra penlihatan, pendengaran, perabaan, penciuman. indra yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. seseorang yang penglihatan dan pendengarannya kurang bbaik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajar. kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan belajar.
Þ    Aspek psikis atau rohaniyah tidak kalah pentingnya dalam belajar dengan aspek jasmaniyaah.
 Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan –kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan konatif dari individu. untuk kelancaran belajar bukan hanya dituntut kesehatan jasmaniyah dan kesehatan rohaniyah. seorang yang sehat rohaniyah adalah orang yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan-gangguan perasaan, kebiasaan-kebiasaan yang buruk yang menggangu, frustasi, konflik-konflik psikis. seseorang yang sehat rohaninya akan merasakan kebahagiaan, dapat bergaul dengan orang lain dengan wajar, dapat mempercayai dan bekerja sam dengan orang lain.
Kondisi intelektual juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. kondisi ini menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat belajar. juga termasuk kondisi intelektual adalah penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lain.
            Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang-orang lainnya. seseorang yang memiliki kondisi hubungan yang wajar dengan orang-orang yang disekitarnya akan memiliki ketenteraman hidupnya dan hal ini akan mempengaruhi kosentrasi dan kegiatan belajarnya, sebaliknaya seseorang yang mengalami kesulitan dalam hubungan social dengan temannya atau guru atau orang tuanya akan mengalami kecemasan, ketidak tenteraman dan situasi ini yang akan mempengaruhi usaha belajarnya.
B.     Faktor – Faktor Lingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor luar diri siswa, baik faktor fisik maupun social, psikologi yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat.
Kelurga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. faktor – faktor fisik dan social psikologi yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. termasuk faktor fisik dalam lingkungan keluarga adalah : keadaan rumah dan ruang tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasan dalam lingkungan apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan di sekitar rumah.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota – anggota keluargannya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak.  keluarga yang miskin dengan sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak – anaknnya untuk senag belajar. hubungan antara anggota keluarga juga memegang peranan yang sangat penting dalam belajar, hubungan yang akrab, dekat, penuh rasa sayang – menyayangi, hubungan yang akrab, saling mempercayai, saling membantu, saling tenggang ras, saling mengerti dsb.

C.    Prinsip – Prinsip Belajar
Belajar seperti halnya perkembangan berlangsung seumur hidup, dimulai sejak ayunan ( buaian) sampai dengan menjelang liang lahat (meninggal) . Apa yang dipelajari dan bagaimana cara bellajarnya pada setiap fase berkembangan berbeda-beda . Banyak tiap teri bertolak dari asumsi atau anggapan dasar tertentu tentang belajar. Oleh karena itu  tidaklah mengherankan apabila kita temukan konsep atau pandangan serta praktek yang berbeda dari belajar .Meskipun demikian adabeberapa pandangan umum yang sama  atau relative  sama diantara konsep-konsep tgersebut.
Beberapa prinsip umum belajar :
1.            Belajar Merupakan Bagian Dari Perkembangan
berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda, tetapi berhubungan erat dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan belajar ini perkembangan individu lebih pesat.
2.         Belajar berlangsung seumur hidup
kegiatan belajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan terus menerus.
3.         Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor – faktor bawaan, lingkungan, kematangan serta usaha dari diri individu sendiri.
4.            Belajar mencangkup semua aspek kehidupan .
5.            Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu .
6.            Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru .
7.            Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
8.         untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari orang lain.
D.    Beberapa Teori Belajar
Kalau kita membaca literature psikologi banyak sekali teori belajar yang kita temukan.teori – teori itu bersumber dari teori atau aliran – aliran psikologi. secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi :

a.       Teori Disiflin Mental
menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekkuatan , kemampuan, atau potensi–potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari kekuatan, kemampuan, dan potensi–potensi tersebut. bagaimana proses pengembangan kekuatan–kekuatan tersebut. tiap aliran atau teori mengemukakan pandangan yang berbeda.
menurut psikologi daya atau faculti psychology, individu memiliki sejumlah daya–daya : daya mengenal, mengingat, menanggap, menghayal, berfikir, merasakan, berbuat dsb. daya – daya itu dapat dikembangkan melalui latihan dalam bentuk ulangan – ulangan. kalau anak dilatih banyak mengulang – ulang menghafal sesuatu, maka ia akan selalu ingat akan hal itu.
b.      Teori Behaviorisme
rumpun teori ini dissebut behaviorisme karena sangat menekankan prilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. teori – teori dalam rumpun ini bersifat mulekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur – unsur seperti halnya molekul – molekul.
Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu :
1.      mengutamakan unsure – unsure atau bagian kecil.
2.      bersifat mekanistis.
3.      menekankan peranan lingkungan.
4.      mementingkan pembentukan reaksi atau respon.
5.      menekankan pentingya latihan.

c.       Teori Cognitive Gestalt
rumpun ketiga adalah kognitif gestal field. kalau rumpun behaviorisme bersifat molekular, maka rumpun ini bersifat molar bersifat keseluruhan dan keterpaduan.
teori cognitive, dikembangkan oleh para ahli psikologi cognitive. teori ini berbeda dengan behaviorisme, bahwa yang utama bagi kehidupan manusia adalah mengetahui dan bukan respon, teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan stimulus-respon. perilaku juga penting sebagai indikator, tetapi yang lebih penting adalah berpikir. dalam kaitannya berfikir ini, bahwa pada manusia terbentuk struktur mental atau organisasi mental. pengetahuan terbentuk melalui proses pengorganisasian pengetahuan baru dengan struktur yang telah ada setelah pengetahuan baru tersebut di interpretasikan oleh struktur yang ada.
hal lain yang juga sangat penting dalam teori cognitive adalah bahwa individu itu aktif, konstruktif dan berencana bukan pasif menerima stimulus dari lingkungan. menurut para ahli cognitive, individu merupakan partisipan aktif dalam proses memperoleh dan menggunakan pengetahuan. individu berfikir secara aktif dalam membentuk wawasannya tentang kenyataan, memilih apek–aspek penting dari pengalaman untuk disimpann dalam ingatan,atau digunakan dalam memecahkan masalah.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan yang kami paparkan sebelumnya kami dapat memetik beberapa kesimpulan sbb :
v  Factor – factor dalam diri individu tersebut menyangkut aspek jasmaniyah maupun rohaniyah dari individu.
v  Factor lingkungan, Kelurga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat.
v  Prinsip Belajar merupakan perkembangan dalam diri individu yang lebih pesat.
B.     Saran
mengingat manusia tidak luput dari kesalahan, makalah yang kami buat inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. oleh karena itu kami mengharapkan saran dari masyarakat pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
kepada dosen pengajar diharapkan bimbingan lebih untuk meningkatkan mutu dan kwalitas mahasiswa PAI pada khususna,  di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi demi terwujudnya hubungan yang selaras antara mahasisiwa dengan masyarakat..


DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata Nana Saodah, Prop. Dr., landasan psikologi proses pendidikan “ rosda”. 1978. Jakarta.
Sukamadinata, Nana Saodih. (1978). mendiagnosis da membantu kesulitan belajar siswa. Jakarta : Balit Bandikbud.














KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah segala puji hanya diserahkan kepada allah swt. yang telah memberikan nikmat iman dan islam serta kesehatan sehingga kita masih mampu berikhtiyar sebagi hambanya yang senantiasa menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya dan memberikan petunjuk kepada kita sehingga kam dapat menyusun makalah psikologi pendidikan yang sederhana ini dengan judul “urgensi metodologi study islam“ denagan harapan kita sebagai pembawa syari’at islam untuk dipelajari dan dihayati serta diamalkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan kesempatan buat saya bersama teman-teman untuk menyusun makalah yang sederhana ini.
Harapan kami semoga makalah sederhan ini dapat mendatangkan manfaat bagi kami dan teman-teman seperjuangan serta tak lupa kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya  memperbaiki atau membangun.

PENYUSUN






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………...
DAFTAR  ISI .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….1
A.    Latar  belakang  ……………………………………………………………………1
B.     Rumusan  masalah …………………………………………………………............1
C.    Tujuan  pembelajaran ……………………………………………………………..1
BAB II FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR ……………….2
A.    Faktor – faktor dalam  diri individu  ……………………………..........................2
B.     Faktor – faktor lingkungan ………………………………………………………..3
C.    Prinsip – prinsip belajar  …………………………………………………………..4
D.    Beberapa teori belajar ……………………………………………………………..5
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………...8
A.    KESIMPULAN ……………………………………………………………………..8
B.     SARAN ……………………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA