BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang.
Dengan adanya factor – factor yang
mempengaruhi belajar dalam ilmu psikologi, kita dapat mengenal manusia, baik yang terdapat dalam diri kita maupun
yang terdapat dalam diri seseorang. oleh karena itu dengan hadirnya makalah
yang kami susun ini diharpkan para pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang
factor – factor yang mempengaruhi belajar dalam ilmu psikologi. agar bias
diterapkan di dalam lingkungan.
- Rumusan
Masalah.
1. Factor
– factor dalam diri individu
2. Factor
– factor lingkungan
3. Prinsip
– prinsip belajar
4. Beberapa
teori belajar
- Tujuan
Pembelajaran.
Maksud adanya factor – factor yang
mempengaruhi belajar dalam ilmu psikologi adalah untuk memberikan pengaruh yang
positif di dalam mengembangkan penerapan dalam kehidupan sehari – hari.
BAB
II
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENAGARUHI
BELAJAR
Usaha dankeberhasilan belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor.
fktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya atau
lingkungannya
A.
Faktor
- Faktor dalam Diri Individu.
Banyak factor yang ada dalam individu
atau sipelajar yang mempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya.
factor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniyah maupun rohaniyah dari
individu.
Þ Aspek
jasmaniyah mencangkup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu.
Tiap orang memiliki kondisi fisik yang
berbeda, ada yang bertahan belajar selama lima
atau enam jam terus menerus, tetapi ada juga yang hanya tahan hanya satudua jam
saja.kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indra penlihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman. indra yang paling penting dalam belajar
adalah penglihatan dan pendengaran. seseorang yang penglihatan dan
pendengarannya kurang bbaik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha
dan hasil belajar. kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan belajar.
Þ Aspek
psikis atau rohaniyah tidak kalah pentingnya dalam belajar dengan aspek
jasmaniyaah.
Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan
psikis, kemampuan –kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi
afektif dan konatif dari individu. untuk kelancaran belajar bukan hanya
dituntut kesehatan jasmaniyah dan kesehatan rohaniyah. seorang yang sehat
rohaniyah adalah orang yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam,
gangguan-gangguan perasaan, kebiasaan-kebiasaan yang buruk yang menggangu,
frustasi, konflik-konflik psikis. seseorang yang sehat rohaninya akan merasakan
kebahagiaan, dapat bergaul dengan orang lain dengan wajar, dapat mempercayai dan
bekerja sam dengan orang lain.
Kondisi intelektual juga berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar. kondisi ini menyangkut tingkat kecerdasan,
bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat belajar. juga termasuk kondisi
intelektual adalah penguasaan siswa akan pengetahuan atau
pelajaran-pelajarannya yang lain.
Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa
dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang-orang
lainnya. seseorang yang memiliki kondisi hubungan yang wajar dengan orang-orang
yang disekitarnya akan memiliki ketenteraman hidupnya dan hal ini akan
mempengaruhi kosentrasi dan kegiatan belajarnya, sebaliknaya seseorang yang
mengalami kesulitan dalam hubungan social dengan temannya atau guru atau orang
tuanya akan mengalami kecemasan, ketidak tenteraman dan situasi ini yang akan
mempengaruhi usaha belajarnya.
B.
Faktor
– Faktor Lingkungan
Keberhasilan
belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor luar diri siswa, baik
faktor fisik maupun social, psikologi yang berada pada lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat.
Kelurga,
merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan
dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. faktor –
faktor fisik dan social psikologi yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan belajar anak. termasuk faktor fisik dalam lingkungan
keluarga adalah : keadaan rumah dan ruang tempat belajar, sarana dan prasarana
belajar yang ada, suasan dalam lingkungan apakah tenang atau banyak kegaduhan,
juga suasana lingkungan di sekitar rumah.
Keluarga
yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota – anggota keluargannya gemar
belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan
belajar dari anak. keluarga yang miskin
dengan sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak – anaknnya
untuk senag belajar. hubungan antara anggota keluarga juga memegang peranan
yang sangat penting dalam belajar, hubungan yang akrab, dekat, penuh rasa
sayang – menyayangi, hubungan yang akrab, saling mempercayai, saling membantu,
saling tenggang ras, saling mengerti dsb.
C.
Prinsip
– Prinsip Belajar
Belajar
seperti halnya perkembangan berlangsung seumur hidup, dimulai sejak ayunan (
buaian) sampai dengan menjelang liang lahat (meninggal) . Apa yang dipelajari
dan bagaimana cara bellajarnya pada setiap fase berkembangan berbeda-beda .
Banyak tiap teri bertolak dari asumsi atau anggapan dasar tertentu tentang
belajar. Oleh karena itu tidaklah
mengherankan apabila kita temukan konsep atau pandangan serta praktek yang
berbeda dari belajar .Meskipun demikian adabeberapa pandangan umum yang
sama atau relative sama diantara konsep-konsep tgersebut.
Beberapa
prinsip umum belajar :
1.
Belajar
Merupakan Bagian Dari Perkembangan
berkembang dan belajar
merupakan dua hal yang berbeda, tetapi berhubungan erat dalam perkembangan
dituntut belajar, dan dengan belajar ini perkembangan individu lebih pesat.
2.
Belajar berlangsung
seumur hidup
kegiatan belajar
dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan terus
menerus.
3.
Keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh faktor – faktor bawaan, lingkungan, kematangan serta usaha
dari diri individu sendiri.
4.
Belajar mencangkup
semua aspek kehidupan .
5.
Kegiatan belajar
berlangsung pada setiap tempat dan waktu .
6.
Belajar berlangsung
dengan guru ataupun tanpa guru .
7.
Belajar yang
berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
8.
untuk kegiatan
belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari orang lain.
D.
Beberapa
Teori Belajar
Kalau
kita membaca literature psikologi banyak sekali teori belajar yang kita temukan.teori
– teori itu bersumber dari teori atau aliran – aliran psikologi. secara garis
besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi :
a. Teori
Disiflin Mental
menurut rumpun
psikologi ini individu memiliki kekkuatan , kemampuan, atau potensi–potensi tertentu.
Belajar adalah pengembangan dari kekuatan, kemampuan, dan potensi–potensi
tersebut. bagaimana proses pengembangan kekuatan–kekuatan tersebut. tiap aliran
atau teori mengemukakan pandangan yang berbeda.
menurut psikologi daya
atau faculti psychology, individu memiliki sejumlah daya–daya : daya mengenal,
mengingat, menanggap, menghayal, berfikir, merasakan, berbuat dsb. daya – daya
itu dapat dikembangkan melalui latihan dalam bentuk ulangan – ulangan. kalau
anak dilatih banyak mengulang – ulang menghafal sesuatu, maka ia akan selalu
ingat akan hal itu.
b. Teori
Behaviorisme
rumpun teori ini
dissebut behaviorisme karena sangat menekankan prilaku atau tingkah laku yang
dapat diamati. teori – teori dalam rumpun ini bersifat mulekular, karena
memandang kehidupan individu terdiri atas unsur – unsur seperti halnya molekul
– molekul.
1. mengutamakan
unsure – unsure atau bagian kecil.
2. bersifat
mekanistis.
3. menekankan
peranan lingkungan.
4. mementingkan
pembentukan reaksi atau respon.
5. menekankan
pentingya latihan.
c. Teori
Cognitive Gestalt
rumpun ketiga adalah
kognitif gestal field. kalau rumpun behaviorisme bersifat molekular, maka
rumpun ini bersifat molar bersifat keseluruhan dan keterpaduan.
teori cognitive,
dikembangkan oleh para ahli psikologi cognitive. teori ini berbeda dengan
behaviorisme, bahwa yang utama bagi kehidupan manusia adalah mengetahui dan
bukan respon, teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan
stimulus-respon. perilaku juga penting sebagai indikator, tetapi yang lebih
penting adalah berpikir. dalam kaitannya berfikir ini, bahwa pada manusia
terbentuk struktur mental atau organisasi mental. pengetahuan terbentuk melalui
proses pengorganisasian pengetahuan baru dengan struktur yang telah ada setelah
pengetahuan baru tersebut di interpretasikan oleh struktur yang ada.
hal lain yang juga
sangat penting dalam teori cognitive adalah bahwa individu itu aktif,
konstruktif dan berencana bukan pasif menerima stimulus dari lingkungan.
menurut para ahli cognitive, individu merupakan partisipan aktif dalam proses
memperoleh dan menggunakan pengetahuan. individu berfikir secara aktif dalam
membentuk wawasannya tentang kenyataan, memilih apek–aspek penting dari
pengalaman untuk disimpann dalam ingatan,atau digunakan dalam memecahkan
masalah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan yang kami paparkan sebelumnya kami dapat memetik beberapa kesimpulan
sbb :
v Factor
– factor dalam diri individu tersebut menyangkut aspek jasmaniyah maupun
rohaniyah dari individu.
v Factor
lingkungan, Kelurga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan,
memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan
masyarakat.
v Prinsip
Belajar merupakan perkembangan dalam diri individu yang lebih pesat.
B.
Saran
mengingat manusia tidak luput dari kesalahan,
makalah yang kami buat inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. oleh
karena itu kami mengharapkan saran dari masyarakat pembaca yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
kepada dosen pengajar diharapkan bimbingan lebih
untuk meningkatkan mutu dan kwalitas mahasiswa PAI pada khususna, di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi demi terwujudnya hubungan yang selaras antara mahasisiwa dengan
masyarakat..
DAFTAR
PUSTAKA
Sukmadinata
Nana Saodah, Prop. Dr., landasan
psikologi proses pendidikan “ rosda”. 1978. Jakarta .
Sukamadinata,
Nana Saodih. (1978). mendiagnosis da
membantu kesulitan belajar siswa. Jakarta
: Balit Bandikbud.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah segala puji hanya
diserahkan kepada allah swt. yang telah memberikan nikmat iman dan islam serta
kesehatan sehingga kita masih mampu berikhtiyar sebagi hambanya yang senantiasa
menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya dan memberikan petunjuk
kepada kita sehingga kam dapat menyusun makalah psikologi pendidikan yang
sederhana ini dengan judul “urgensi
metodologi study islam“ denagan harapan kita sebagai pembawa syari’at islam
untuk dipelajari dan dihayati serta diamalkan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
Selanjutnya kami tak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan kesempatan buat
saya bersama teman-teman untuk menyusun makalah yang sederhana ini.
Harapan kami semoga makalah sederhan ini
dapat mendatangkan manfaat bagi kami dan teman-teman seperjuangan serta tak
lupa kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya memperbaiki atau membangun.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………...
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….1
A.
Latar belakang
……………………………………………………………………1
B.
Rumusan masalah …………………………………………………………............1
C.
Tujuan pembelajaran ……………………………………………………………..1
BAB II FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
……………….2
A.
Faktor – faktor dalam diri individu
……………………………..........................2
B.
Faktor – faktor lingkungan
………………………………………………………..3
C.
Prinsip – prinsip belajar …………………………………………………………..4
D.
Beberapa teori belajar
……………………………………………………………..5
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………...8
A.
KESIMPULAN
……………………………………………………………………..8
B.
SARAN
……………………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA