Senin, 24 Agustus 2009

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
konsep adolesen belum digunakan untuk menunjukkan suatu periode tertentu dari kehidupan manusia. Pada masa adolesen ini tejadi proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis, yang berlangsung secara berangsur-angsur dan teratur.
Masa ini merupakan kunci penutup dari perkembangan anak. Pada periode ini anak muda banyak melakukan introspeksi (mawas diri) dan merenungi diri sendiri. Akhirnya anak bisa menemukan aku-nya.Dalam artinya dia mampu menemukan keseimbangan dan harmoni atau keselarasan baru diantara sikap kedalam diri sendiri dengan sikap kuluar..
B.     RUMUSAN MASALAH
1.         Apa pengertian tentang masa adolesen ?
2.         Bagaimana perkembangan biologis pada masa adolesen ?
3.         Bagaimana perkembangan psikologis pada masa adolesen ?
4.         Bagaimana ciri-ciri pada masa adolesen ?
C.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Maksud diwujudkannya ilmu psikologi adalah untuk mempermudah mengetahui perkembangan remaja dan seluk beluknya..






BAB II
MASA ADOLESEN
A.    Pengertian Masa Adolesen
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescereyang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. (Hurlock,1990, p.206). Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung(dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
B.     Perkembangan Biologis Pada Masa Adolesen
Menurut Michaelis, pada awal adolesen seseorang mengalami perkembangan jasmani yang sangat pesat karena organ-organ pada tubuh pada waktu itu sedang mampu-mampunya mengatasi gangguan apa saja yang didorong oleh perkembangan kelenjar jenis.
Dalam hal perkembangan seksual, gadis-gadis mengalami kematangan lebih awal daripada seorang pemuda yang sebaya umumnya. Dalam hal perkembangan jasmani , lebih dahulu pemuda mengalami pertumbuhan jasmaniah.
Perubahan proporsi tubuh pada daerah-daerah tubuh yang tadinya terlampau kecil, sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat di daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki, dan tangan.Perkembangan yang lain adalah menyangkut perkembangan seksual. Pertumbuhan organ-organ genital yang ada baik di dalam maupun di luar badan sangat menentukan bagi perkembangan tingkah laku seksual selanjutnya.
Secara biologis, manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dimana kematangan seks dicapai selama masa adolesen ini, dan daya tarik seks menjadi suatu kebutuhan yang dominan dalam kehidupan individu, serta dalam hubungan social yang dipengaruhi oleh kematangan fisik yang telah dicapai. Dan gadis fisiknya lebih lemah dibandingkan dengan fisik pemuda, dimana gadis memperoleh kekuatan yang lain disamping ia kehilngan kekuatan lainnya. Dan penampilan gadis menjadi lebih menarik dilihat oleh pria.
C.    Perkembangan Psikologis Pada Masa Adolesen
Dalam perspektif psikologis, dimana seorang tokoh yaitu Erik H. Erikson, berpendapat bahwa remaja bukan sebagai konsolidasi kepribadian, tetapi sebagai tahapan penting dalam siklus kehidupa. Masa remaja berkaitan erat dengan perkembangan “sence of identity us role confusion” , yaitu perasaan atau kesadaran akan jati dirinya.
Apabila remaja berhasil memahami dirinya, peran-perannya, dan makna hidup beragama, maka dia akan menemukan jati dirinya, dalam arti dia akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya apabila ia gagal, maka dia akan mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingungan ini berdampak kurang baik bagi remaja, dia cenderung kurang dapat menyesuaikan dirinya, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Pada ranah psikologis, dalam kelompok sejenis mereka belajar untuk bertingkah laku sebagai orang dewasa. Dalam kelompok jenis kelamin lain mereka belajar menguasai keterampilan social, dan sebaginya, misalnya kemahoiran berbicara, mengorganisasikan kegiatan social, dan sebagainya. Gadis lebih cepat matang dari pada teman pemudanya, dan lebih cenderung tertarik kepada pemuda yang usianya beberapa tahun di atasnya. Keadaan itu akan berlangsung sampai mereka kuliah di perguruan tinggi..
D.    Ciri-ciri Pada Masa Adolesen
Masa ini sebenarnya sudah tidak begitu menarik untuk dibahas, kerena masa ini sudah tidak lagi banyak keistemewaan yang menonjol, maka sudah mulai tenang kejiwaannya, sebagai persiapan kehidupan pada masa dewasa. Adapun batas masa adoleson ini sebenarnya masa banyak pendapat yang saling berbeda, tetapi untuk sekadar pedoman umum serta berdasarkan pada gejala-gejala kejiwaan yang paling tipikal adalah antara lain 18;0 – 21;0 tahun.
Adapun ciri-ciri atau sifat pada masa adolesen maka sikap pada umumnya, ialah bahwa ia mulai dapat:
1.        Menemukan pribadinya
2.        Dengan singkat dapat dikatakan bahwa ia mulai dapat membawakan dirinya masuk kedalam masyarakat.
3.        Menentukan cita-citanya
4.        Menggariskan jalan hidupnya
5.        Bertanggung jawab
6.        Menghimpun norma-norma sendiri







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescereyang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Sikap remaja dalam hal perkawinan sangat bervariasi, dimana segolongan remaja menunjukkan sikap bahwa pekawinan itu sebagai kebahagiaan hidup, sedangkan yang sebagian lagi mereka takut memasuki perkawinan.Timbulnya sikap takut itu karena dipengaruhi oleh suasana kehidupan di lingkungan keluarganya. Pada umumnya, remaja yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang harmonis membayangkan perkawinan itu sebagai sesuatu yang membahagiakan. Sedangkan remaja yang dibesarkan di lingkungan keluarga broken home , membayangkan perkawinan itu seperti suasana yang tampak di lingkungan rumah tangganya (tidak bahagia).
B.     SARAN
Mengingat manusia tidak luput dari kesalahan, makalah yang kami susun inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dari masyarakat pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.






DAFATAR PUSTAKA
Sarwono Sarwinto Wirawan,Drs Pengantar Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta. 1926.
Darajat Zakiah, 1995, Remaja Harapan dan Tantangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Hur lock Elizabeth, 1999, Psikologis Perkembangan, Jakarta: Erlangga
Syamsu Yusuf, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar