BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
konsep adolesen belum digunakan untuk
menunjukkan suatu periode tertentu dari kehidupan manusia. Pada masa adolesen
ini tejadi proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis, yang berlangsung
secara berangsur-angsur dan teratur.
Masa ini merupakan kunci penutup dari
perkembangan anak. Pada periode ini anak muda banyak melakukan introspeksi
(mawas diri) dan merenungi diri sendiri. Akhirnya anak bisa menemukan
aku-nya.Dalam artinya dia mampu menemukan keseimbangan dan harmoni atau
keselarasan baru diantara sikap kedalam diri sendiri dengan sikap kuluar..
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian tentang masa adolesen ?
2.
Bagaimana perkembangan biologis pada masa
adolesen ?
3.
Bagaimana perkembangan psikologis pada masa
adolesen ?
4.
Bagaimana ciri-ciri pada masa adolesen ?
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Maksud
diwujudkannya ilmu psikologi adalah untuk mempermudah mengetahui perkembangan
remaja dan seluk beluknya..
BAB II
MASA
ADOLESEN
A.
Pengertian Masa Adolesen
Istilah adolescence atau remaja berasal dari
kata Latin adolescereyang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.Istilah
adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih
luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. (Hurlock,1990,
p.206). Sementara
Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap
tergantung(dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence),
minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai
estetika dan isu-isu moral.
B. Perkembangan Biologis Pada Masa Adolesen
Menurut Michaelis, pada awal adolesen seseorang
mengalami perkembangan jasmani yang sangat pesat karena organ-organ pada tubuh
pada waktu itu sedang mampu-mampunya mengatasi gangguan apa saja yang didorong
oleh perkembangan kelenjar jenis.
Dalam hal perkembangan seksual, gadis-gadis
mengalami kematangan lebih awal daripada seorang pemuda yang sebaya umumnya.
Dalam hal perkembangan jasmani , lebih dahulu pemuda mengalami pertumbuhan
jasmaniah.
Perubahan
proporsi tubuh pada daerah-daerah tubuh yang tadinya terlampau kecil, sekarang
menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat di daerah-daerah
tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki, dan tangan.Perkembangan
yang lain adalah menyangkut perkembangan seksual. Pertumbuhan organ-organ
genital yang ada baik di dalam maupun di luar badan sangat menentukan bagi
perkembangan tingkah laku seksual selanjutnya.
Secara
biologis, manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dimana
kematangan seks dicapai selama masa adolesen ini, dan daya tarik seks menjadi
suatu kebutuhan yang dominan dalam kehidupan individu, serta dalam hubungan
social yang dipengaruhi oleh kematangan fisik yang telah dicapai. Dan gadis
fisiknya lebih lemah dibandingkan dengan fisik pemuda, dimana gadis memperoleh
kekuatan yang lain disamping ia kehilngan kekuatan lainnya. Dan penampilan
gadis menjadi lebih menarik dilihat oleh pria.
C.
Perkembangan Psikologis Pada Masa Adolesen
Dalam perspektif psikologis, dimana seorang
tokoh yaitu Erik H. Erikson, berpendapat bahwa remaja bukan sebagai konsolidasi
kepribadian, tetapi sebagai tahapan penting dalam siklus kehidupa. Masa remaja
berkaitan erat dengan perkembangan “sence of identity us role confusion” ,
yaitu perasaan atau kesadaran akan jati dirinya.
Apabila remaja berhasil memahami dirinya,
peran-perannya, dan makna hidup beragama, maka dia akan menemukan jati dirinya,
dalam arti dia akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya apabila ia
gagal, maka dia akan mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana
kebingungan ini berdampak kurang baik bagi remaja, dia cenderung kurang dapat
menyesuaikan dirinya, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Pada ranah psikologis, dalam kelompok sejenis
mereka belajar untuk bertingkah laku sebagai orang dewasa. Dalam kelompok jenis
kelamin lain mereka belajar menguasai keterampilan social, dan sebaginya,
misalnya kemahoiran berbicara, mengorganisasikan kegiatan social, dan
sebagainya. Gadis lebih cepat matang dari pada teman pemudanya, dan lebih cenderung
tertarik kepada pemuda yang usianya beberapa tahun di atasnya. Keadaan itu akan
berlangsung sampai mereka kuliah di perguruan tinggi..
D.
Ciri-ciri
Pada Masa Adolesen
Masa ini
sebenarnya sudah tidak begitu menarik untuk dibahas, kerena masa ini sudah
tidak lagi banyak keistemewaan yang menonjol, maka sudah mulai tenang
kejiwaannya, sebagai persiapan kehidupan pada masa dewasa. Adapun batas masa
adoleson ini sebenarnya masa banyak pendapat yang saling berbeda, tetapi untuk
sekadar pedoman umum serta berdasarkan pada gejala-gejala kejiwaan yang paling
tipikal adalah antara lain 18;0 – 21;0 tahun.
Adapun
ciri-ciri atau sifat pada masa adolesen maka sikap pada umumnya, ialah bahwa ia
mulai dapat:
1.
Menemukan pribadinya
2.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa ia mulai
dapat membawakan dirinya masuk kedalam masyarakat.
3.
Menentukan cita-citanya
4.
Menggariskan jalan hidupnya
5.
Bertanggung jawab
6.
Menghimpun norma-norma sendiri
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istilah adolescence atau remaja berasal dari
kata Latin adolescereyang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.Istilah
adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih
luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Sikap remaja dalam hal perkawinan sangat
bervariasi, dimana segolongan remaja menunjukkan sikap bahwa pekawinan itu
sebagai kebahagiaan hidup, sedangkan yang sebagian lagi mereka takut memasuki
perkawinan.Timbulnya sikap takut itu karena dipengaruhi oleh suasana kehidupan
di lingkungan keluarganya. Pada umumnya, remaja yang dibesarkan di lingkungan
keluarga yang harmonis membayangkan perkawinan itu sebagai sesuatu yang
membahagiakan. Sedangkan remaja yang dibesarkan di lingkungan keluarga broken
home , membayangkan perkawinan itu seperti suasana yang tampak di lingkungan
rumah tangganya (tidak bahagia).
B.
SARAN
Mengingat
manusia tidak luput dari kesalahan, makalah yang kami susun inipun masih banyak
kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dari
masyarakat pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFATAR
PUSTAKA
Sarwono
Sarwinto Wirawan,Drs Pengantar Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta. 1926.
Darajat
Zakiah, 1995, Remaja Harapan dan Tantangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Hur lock
Elizabeth, 1999, Psikologis Perkembangan, Jakarta: Erlangga
Syamsu
Yusuf, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar